Minggu, 02 Desember 2018

Bhinneka Tunggal Baca Gelar Lapak



Berawal dari perbincangan ringan tentang literasi di Kampus, mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) yang prihatin terhadap daya minat baca masyarakat Indnesia yang rendah dilihat dari survei daya minat baca orang Indonesia menempati posisi 60 dari 61 negara, sungguh memprihatinkan jika dilihat dari survei tersebut. Dan banyak masyarakat indonesia yang termakan isu simpang siur atau biasa disebut hoax. Fahdizal Muftin Aryatama atau biasa disapa Rizal sapaan hangatnya, beserta kerabat seangkataan jurusan Ilmu Perpustakaan membuat komunitas yang bernamakan Bhineka Tunggal Baca.

Komunitas ini bergerak dalam bidang literasi, dan menggelar lapak baca yang digelar di CFD Jakarta, didepan kerumunan komunitas Bhineka Tungal Baca menggelar lapak bacaannya. Dengan semangat yang tinggi para mahasiswa ini sangat bersemangat menggelar lapak bacanya, dan respon diorang sekitar yang melewati lapak bacanya sangat antusias dan mampir untuk membaca. Di sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia yang berada di Gedung Bank UOB, menggelar lapak bacanya dari jam 7 sampai jam 11 siang.
Rizal selaku ketua dari Bhineka Tunggal Baca termotivasi dari kata-kata Zen RS yang berbunyi “Yang berbahaya dari menurunnya minat baca adalah meningkatnya minat komentar”. Jadi itulah awal mula membentuk komunitas ini, merupakan bentuk kesadaran keperihatinan pada realitas yang terjadi saat ini. Masyarakat kurang membaca, namun banyak berkomentar bahkan terprovokasi oleh sesuatu yang belum tentu kebenarannya.
Buku-buku yang digelar oleh Bhineka Tunggal Baca masih koleksi yang dimiliki kawan – kawan pribadi, mulai dari berbagai genre dari novel roman, hingga buku ilmiah pengetahuan, kurang lebih sekitar 50 koleksi buku yang digelar oleh lapak baca Bhineka Tunggal Baca ini. Setiap minggunya selalu menggelar lapak bacaan di depan Bank UOB. Buku yang di gelar biasanya dibaca ditempat saja tidak dibawa pulang, namun ada satu kejadian dimanan seorang pembaca ingin sekali membawa pulang buku bacaanya dikarnakan belum selesai membaca buku, akan tetapi Rizal mengizinkan buku tersebut dibawa pulang oleh si pembaca dengan rasa saling percaya bahwa bukunya kelak akan dikembalikan kembali.
Komunitas Bhineka Tunggal Baca pertama kali menggelar apak bacaan pada April 2018 hingga sekarang, sempat vakum sebulan karnaa rizal dan kawan – kawan sempat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata atau biasa disingkat (KKN)  “pada awalnya menggelar lapak bacaaan, dikira penjual buku dipinggir jalan” kemudian rizal dan kawan – kawan berinteraksi pada warga sekitar dengan mempromosikan bahwa ini adalah lapak bacaan yang bisa dibaca oleh pengguna dengan gratis.
Rizal juga salah satu pemenang library Ambasador pada tahun 2017 lalu, yang diadakan oleh JIP DAYS 2017 kegiatan Bhineka Tunggal Baca sebagai bentuk mempresentasikan tridarmaperguruan tinggi salah sau pengabdian kepada masyarakat secara nyata dan langsung. Sebagai pemenang Library Ambasador 2017 gerakan pengabdia kepada masyarakat tidak hanya semata sebentar tapi akan seterusnya berkembang dan dapat berkontribusi lebih besarterhadap masyarakat banyak dan memberikan inspirasi kepada masyarakat sekitar, untuk bersemangat dalam menebarkan virus literasi yang ada.

info lebih lanjut bisa klik : http://fah.uinjkt.ac.id/mahasiswa-ip-gelar-lapak-bacaan-di-cfd/


1 komentar: